f

Selasa, 10 Agustus 2010

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sainsfisika Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Sub Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pemberlakuan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),
menuntut siswa untuk memiliki kompetensi khusus dalam semua mata
pelajaran setelah proses pembelajaran. Kompetensi merupakan kemampuan
berpikir, bertindak, dan bersikap secara konsisten sebagai perwujudan dari
pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Kompetensi ini sebagai bekal bagi
peserta didik agar dapat menanggapi: i) isu lokal, nasional, kawasan, dunia,
sosial, ekonomi, lingkungan dan etika; ii) menilai secara kritis
perkembangan dalam bidang Sains dan teknologi serta dampaknya; iii)
memberi sumbangan terhadap kelangsungan perkembangan Sains dan
teknologi; dan iv) memilih karir yang tepat (Depdiknas, 2004:6).
Selama proses pembelajaran siswa seharusnya ikut terlibat secara
langsung agar siswa memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran.
Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman untuk
mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari
tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Carl Sagan dalam
Koes (2003:5) mendefinisikan Sains lebih sebagai sebuah cara berpikir
daripada satu kumpulan pengetahuan.
Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam
rumpun Sains, yang mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif
dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa
alam sekitar. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejalagejala
alam dan interaksi didalamnya. Mata pelajaran Sains di SMP
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar guru mampu mengembangkan suatu strategi dalam
mengajar yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga keaktifan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkat. Dalam pelaksanaannya,
metode ceramah yang merupakan metode konvensional masih mendominasi
dalam proses pembelajaran fisika. Metode ceramah hanya mengutamakan
produk atau hasilnya saja. Padahal dalam pembelajaran fisika, proses dan
produk sama pentingnya serta tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu,
penggunaan metode dan pendekatan pembelajaran yang tepat dan bervariasi
diharapkan akan meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan dengan
meningkatnya aktivitas selama pembelajaran, diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Guru dapat meningkatkan aktivitas anak didiknya melalui
pembelajaran yang berbasis laboratorium dan penyelidikan. Untuk
kepentingan ini salah satu metode pembelajaran yang sesuai adalah inkuiri.
Inkuiri merupakan metode pembelajaran Sains yang mengacu pada suatu
cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan, informasi, atau
mempelajari suatu gejala (Koes, 2003:12). Apabila siswa belum pernah
mempunyai pengalaman belajar dengan kegiatan-kegiatan inkuiri, maka
diperlukan bimbingan yang cukup luas dari guru. Hal inilah yang disebut
dengan inkuiri terbimbing.
Kenyataan yang ditemui di lapangan, banyak guru menggunakan
pembelajaran konvensional (ceramah). Siswa hanya mendengar dan
mencatat. Alasan menggunakan pembelajaran konvensional yang
dikemukakan oleh beberapa sumber informasi (guru) antara lain :
terbenturnya oleh waktu tatap muka di kelas, kesulitan untuk menyusun
bahan pelajaran yang menggunakan pendekatan yang menarik, sarana dan
prasarana yang kurang mendukung. Alasan tersebut menjadikan guru lebih
memilih metode ceramah daripada metode lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika kelas VIII, Ibu
Faizah Pahalawati, S. Pd menyatakan bahwa banyak siswa memiliki tingkat
keaktifan yang rendah. Hasil ini dapat dilihat dari setiap kali guru
menerangkan selama pembelajaran berlangsung siswa yang aktif hanya
45%. Sedangkan siswa yang lainnya hanya diam sebagai pendengar dan
mencatat. Melalui hasil belajar ulangan harian siswa tentang gelombang dan
bunyi diperoleh nilai hasil belajar untuk pelajaran fisika kelas VIII A SMP
Negeri 13 Semarang yang memiliki nilai rata-rata 6,25. Berdasarkan hal
tersebut, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul
“MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINSFISIKA
MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK
SUB POKOK BAHASAN PEMANTULAN CAHAYA


Untuk BAB yang selanjutnya sampai Lampiran, dapat anda miliki dengan mendownload file nya di bawah ini:
Download Skripsi

0 komentar:

Komentar anda sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Jangan lupa adab berkomentar, dan jangan buang waktu untuk spam. Terima Kasih!!!
 

KUMPULAN SKRIPSI Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template