f

Senin, 09 Agustus 2010

Pengaruh Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 9 Kota Jambi Tahun Ajaran 2009/2010



BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadardan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia (Djamarah, 2005:22). Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal. Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru.
Menurut Koesoema (2007:312), pendidikan pada  hakekatnya adalah proses penyempurnaan diri manusia terus-menerus yang berlangsung dari generasi yang satu ke generasi yang lain.  Penyempurnaan diri manusia ini meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, membangun ketiga aspek ini secara seimbang dan berkesinambungan adalah nilai pendidikan yang paling tinggi.
Dalam proses pendidikan di sekolah, proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok. Ini berarti berhasil tidaknya tujuan pembelajaran banyak dipengaruhi oleh bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Menurut Hamalik (2009:27), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through expriencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, bukan suatu hasil atau tujuan. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan (sikap).
Menurut Alma (2008:78), belajar itu selalu bertujuan merubah dari yang belum bisa menjadi bisa, dari tidak kenal menjadi kenal, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.  Dalyono (2005:50) juga mengatakan bahwa belajar bertujuan untuk mengubah sikap, dari negatif menjadi positif, tidak hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang, dan sebagainya. Tujuan jangka panjang pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan siswa agar ketika sudah meninggalkan sekolah, mereka mampu mengembangkan diri mereka sendiri dan mampu memecahkan masalah yang muncul. Selain itu mereka juga harus mampu mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Untuk itulah, disamping telah dibekali dengan pengetahuan matematis, sudah seharusnya mereka memiliki kemampuan yang adaptif untuk mengatasi perubahan dengan mengatur sikap ilmiah pada dirinya dan belajar memecahkan masalah sejak dini.
Menurut Purnama (2008:115), orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain ialah jujur, terbuka, toleran, skeptis, optimis, pemberani, dan kreatif. Sikap ilmiah dalam pembelajaran sangat diperlukan oleh siswa karena dapat memotivasi kegiatan belajarnya. Di dalam sikap ilmiah terdapat gambaran bagaimana siswa seharusnya bersikap dalam belajar, menanggapi suatu permasalahan, melaksanakan suatu tugas, dan mengembangkan diri. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi hasil dari kegiatan belajar siswa ke arah yang positif. Melalui penanaman sikap ilmiah dalam belajar siswa memiliki kemungkinan untuk lebih dapat belajar memahami dan menemukan.
Tingkat sikap ilmiah siswa dapat dilihat dari bagaimana mereka memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi, memahami suatu konsep baru dengan kemampuannya tanpa ada kesulitan, kritis terhadap suatu permasalahan yang perlu dibuktikan kebenarannya, dan mengevaluasi kinerjanya sendiri Hal-hal inilah yang  dapat membantu siswa belajar secara ilmiah, terstruktur, dan mandiri.
Pembelajaran matematika memiliki ciri utama menggunakan  penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep dalam matematika bersifat konsisten. Penalaran ini digunakan pada pola atau sifat untuk membuat generalisasi, memanipulasi matematika, menyusun bukti, memberikan alasan, dan menarik kesimpulan. Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam rangka menarik kesimpulan. Siswa yang mempunyai kemampuan bernalar tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika, sebaliknya siswa yang kemampuan bernalarnya rendah mungkin akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika. Untuk itulah dalam pembelajaran matematika diperlukan kemampuan sikap ilmiah siswa yang baik.
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa sikap-sikap yang termasuk ke dalam sikap ilmiah memiliki kaitan yang erat sekali dengan ciri pembelajaran matematika. Menurut Slameto (2003:188), faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sikap. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang di cari individu dalan kehidupan. Kurangnya sikap positif siswa dalam belajar dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sikap ilmiah sangat mendukung kegiatan belajar siswa ke arah yang positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat sikap ilmiah yang dimiliki seorang siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang dalam hal ini adalah hasil belajar matematikanya.
Seorang siswa yang mandiri akan selalu berusaha mengandalkan diri sendiri semampunya dalam setiap tindakannya dan menghadapi tantangan yang ada. Dia mengetahui dimana letak kekuatan dan kelemahan dirinya. Dia tahu dengan metode atau strategi belajar seperti apa yang paling efektif untuk dirinya dan juga bisa mengatur jadwal yang paling sesuai untuk dirinya. Termasuk di dalam pengelolaan diri adalah kemampuan melakukan evaluasi atas proses yang dilakukannya dan bersikukuh untuk terus menyelesaikan proses belajar yang dijalaninya hingga tuntas. Tentu saja semua hal ini diharapkan dapat dimiliki oleh setiap siswa, terutama khususnya bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dimana mereka dituntut untuk berinisiatif sendiri dalam mengelola kegiatan belajarnya, tidak ada lagi istilah pasif dalam mencari ilmu pengetahuan untuk dapat menunjang keberhasilan mereka dalam pembelajaran.
Setelah melakukan observasi di SMA Negeri 9 Kota Jambi melalui wawancara dan pengamatan langsung, didapat data bahwa hasil belajar matematika siswa kelas XII IPA SMA Negeri 9 Kota Jambi sudah sangat baik. Hal itu terlihat dari nilai ujian semester I (lampiran 1) dimana lebih dari 70% siswa tuntas dalam kegiatan belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 60. Dari hasil pengamatan tersebut penulis tertarik melakukan penelitian untuk melihat apakah hasil belajar yang baik itu dipengaruhi oleh tingkat sikap ilmiah siswa yang baik pula dan seberapa besar tingkat sikap ilmiah siswa menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 9 Kota Jambi Tahun Ajaran 2009/2010”

Skripsi selengkapnya bisa anda download di bawah ini:
Download Skripsi



0 komentar:

Komentar anda sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Jangan lupa adab berkomentar, dan jangan buang waktu untuk spam. Terima Kasih!!!
 

KUMPULAN SKRIPSI Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template